Cerita Gay – dokter gratis
- Home
- Cerita Sex Gay
- Cerita Gay – dokter gratis
CERITA SEX GAY,,,,,,,,,
Kumasuki tempat praktek dokter untuk memeriksakan diriku. Setelah mendaftar, ternyata saya merupakan pasien terakhir. Akhirnya giliran saya dipanggil juga. Setelah menyampaikan keluhanku karena takut menderita penyakit wasir, dokter mempersilahkan saya masuk ke tempat pemeriksaan.
Kurebahkan diriku ke dipan tempat pemeriksaan, dan membuka pakaianku. Setelah memeriksaku sebentar, akhirnya si dokter menyuruhku membuka celana. Dengan perasaan segan kubuka kancing dan melorotkan celana sekaligus celana kolorku. Setelah celanaku kutanggalkan, sang dokter menyuruhku mengangkangkan kedua kakiku. Dengan menggunakan kaus tangan karetnya, maka jari si dokter mulai menusuk lubang anusku untuk memeriksa apakah ada benjolan atau tidak. Si dokter mulai memutar-mutar dan memaju mundurkan jarinya di dalam anusku. Tidak terasa kontolku secara perlahan mulai berdiri. Kulirik kebawah, si dokter mulai senyum- senyum. Dan gerakan jarinya semakin menjadi-jadi. Akhirnya kontolku berdiri tegak dengan ukuran yang maksimal yakni 18 cm. Si dokter bertanya dengan iseng, apakah saya merasa keenakan?
Tentu saja pertanyaannya itu membuatku malu sekali. Dengan pelan saya mengangukkan kepalaku.
Sekarang gerakan jari si dokter mulai bertambah cepat. Seakan – akan lupa dengan tujuannya untuk memeriksa kalau – kalau saya menderita penyakit
wasir. Saya semakin merasakan
sensasi keenakan ini. Tanpa bertanya,
tangannya yang satu mulai
mengenggam kontolku lantas mulai
mengocoknya. Erangan keenakan
mulai keluar dari mulutku. Tanpa dapat
kutahan lagi air maniku mulai
tersembur keluar begitu saja. Sambil
tertawa kecil, si dokter membalurkan
air maniku kedalam lubang anusku
dengan tetap menusuk-nusukkan
jarinya. Kupejamkan mataku sambil
mengerang – ngerang keenakan. Tanpa
kusadari, ternyata benda yang
sekarang masuk kelubang anusku
terasa agak besar dan membuatku
hampir menjerit kesakitan. Dengan cepat kubuka mataku, dan kulirik kebawah tubuhku. Nafasku tertahan
sebentar karena kaget melihat tubuh
bugil si dokter yang sangat kekar dan dengan paksa memasukkan kontolnya kedalam lubang anusku. Sambil menjerit tertahan, saya mulai
merasakan tusukan demi tusukan
kontolnya memasuki anusku. Rasa
sakit bercampur enak semakin mejalari
lubang anusku. Setelah beberapa menit
si dokter menarik kontolnya keluar dan
merangkak kearah kepalaku sambil
tetap bermasturbasi. Dan akhirnya air
mani si dokter tersembur ke wajahku.
Kulihat kepuasan diwajah si dokter,
dan dia mulai menciumi bibirku sambil
menjilati air maninya serta
menelannya. Setelah puas, si dokter
menyuruhku bangun dan dia mulai
menunggingkan pantatnya sambil
memohon kepadaku untuk menyodomi
lubang anusnya. Tanpa basa – basi, saya langsung bangkit kebelakang tubuhnya dan mulai membenamkan
kontolku secara perlahan kedalam
anusnya. Kini suara erangan si dokter
mulai terdengar. Menit demi menit
berlalu dan air maniku tersemprot
kedalam lubang anusnya. Sebagian lagi
air maniku meleleh keluar dicelah-celah
pahanya. Setelah istirahat sejenak, si
dokter mengijinkanku memakai bajuku
kembali dan mengatakan kalau saya
tidak mengindap penyakit wasir. Dan
tentu saja tanpa menarik biaya
pemeriksaan. Malahan di dokter
mempersilahkan diriku untuk datang
kapan saja kalau diriku mau diperiksa
lagi.,,,,,,,,,,,,,,,